Tips Agar Mobil Lolos Uji Emisi

Semua mobil sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk menghasilkan sisa gas buang yang ramah lingkungan. Termasuk mobil dengan fuel system  yang masih menggunakan  karburator. Sebab, uji emisi diukur saat mesin dalam keadaan idle  (putaran mesin konstan). 

Secara prinsip, kalau perawatan mesin dilakukan dengan rutin, mobil berkarburator tak akan kesulitan untuk lulus uji emisi. 

Lulus tidaknya uji emisi sepenuhnya tergantung pada kondisi mesin. Semakin sehat maka semakin baik. Tidak ada faktor lain yang mempengaruhi pengujian ini, seperti rolling resistance,  atau nilai aerodinamika kendaraan, karena pengujian dilakukan dengan posisi mobil tidak berjalan. 

Untuk mengoptimalkan kinerja mesin, perhatikan beberapa komponen yang memiliki peran vital pada proses pembakaran. Diantaranya dengan memastikan kebersihan filter udara dan bensin selalu dalam keadaan optimal. Bersihkan atau kalau perlu ganti dengan yang baru jika sudah tak lagi maksimal kinerjanya.

Begitu juga dengan semua elemen pengapian. Busi, kabel busi, dan koil harus berada dalam kondisi fit. Sehingga menghasilkan ignition  yang sempurna.

Gunakan bahan bakar yang sesuai. Pakailah bensin seperti yang diminta oleh spesifikasi mesin mobil Anda. Sesuai dalam arti cocok dengan waktu pengapian dan perbandingan kompresi ruang bakar.

Beda kasusnya jika knalpot sudah mengeluarkan asap putih. Kemungkinan besar akibat ring  piston atau sil klep yang sudah bermasalah. Dan untuk merevitalisasinya harus dengan turun mesin (overhaul) demi mengganti komponen-komponen tersebut.

Mobil yang menggunakan karburator model vakum seperti Mitsubishi Kuda atau Suzuki Esteem 1.6 lebih susah untuk dikontrol emisinya. Tak lain karena rangkaian sistem yang diusung karburator vakum ini lebih sensitif dibanding model konvensional. Meski begitu, karburator vakum lebih mudah mengail tenaga mesin dibanding karburator biasa.

Terlepas optimalisasi komponen standar, ada perangkat tambahan yang efektif mengurangi emisi gas buang, yaitu air charger.  Alat ini memiliki prinsip dasar menambahkan volume udara di ruang bakar, dengan cara melakukan induksi udara melalui lubang di intake manifold. Efeknya tidak hanya membuat asap knalpot lebih bersih, tapi juga membuat performa mesin meningkat.

Namun ada konsekuensi lain pada aplikasi air charger,  yaitu mesin jadi lebih bergetar dibanding standar. Namun bagi mereka yang tidak sensitif, getaran tersebut nyaris tidak terasa karena kecil sekali.