Produsen kendaraan dari India yaitu Mahindra &
Mahindra Ltd. berencana untuk meluncurkan mobil listrik yang
mengambil tenaganya dari sinar matahari, bukan di charge.
Mobil
bertenaga matahari tersebut diberi nama e2o ini menyimpan tenaga
matahari pada baterai lithium ion yang membuatnya mampu berjalan sejauh
100 km dari tenaga yang disimpannya itu.
Menurut rencana, mobil ini akan diproduksi di pabrik Mahindra di Bangalore dan akan meluncurkannya pada bulan Maret mendatang.
Di India sendiri sebenarnya kendaraan-kendaraan listrik atau hybrid belum bisa banyak dijual disana karena kurangnya infrastruktur dan investasi yang pemerintah yang tidak memadai.
Tapi kini, pemerintah India selama lima hingga enam tahun ke depan berencana untuk menghabiskan sampai 138.50 miliar rupee (Rp 24,3 triliun) untuk meningkatkan pasar mobil listrik.
Dengan investasi sebanyak itu, pemerintah India ingin di jalanan mereka ada sekitar 5.000.000-6.000.000 motor, kendaraan roda tiga dan truk kecil yang menggunakan tenaga listrik disamping mobil penumpang bertenaga listrik.
Menurut rencana, mobil ini akan diproduksi di pabrik Mahindra di Bangalore dan akan meluncurkannya pada bulan Maret mendatang.
Di India sendiri sebenarnya kendaraan-kendaraan listrik atau hybrid belum bisa banyak dijual disana karena kurangnya infrastruktur dan investasi yang pemerintah yang tidak memadai.
Tapi kini, pemerintah India selama lima hingga enam tahun ke depan berencana untuk menghabiskan sampai 138.50 miliar rupee (Rp 24,3 triliun) untuk meningkatkan pasar mobil listrik.
Dengan investasi sebanyak itu, pemerintah India ingin di jalanan mereka ada sekitar 5.000.000-6.000.000 motor, kendaraan roda tiga dan truk kecil yang menggunakan tenaga listrik disamping mobil penumpang bertenaga listrik.