“Mau aki basah atau yang kering?” pertanyaan itu mungkin kerap
membuat Anda bingung saat akan membeli sebuah aki (accu). Sebenarnya apa
saja perbedaan serta kelebihan dan kekurangannya?
Aki Basah
Aki jenis ini pasti sering kita lihat, karena sudah sejak lama
mobil-mobil di Indonesia menggunakan aki basah. Aki jenis ini dapat
dikenali dari melihat fisik secara langsung. Biasanya aki basah
menggunakan wadah yang berwarna transparan, yang memperlihatkan bagian
dalam. Cairan elektrolit yang diisikan biasanya disebut air aki atau
air zuur (untuk aki baru), yang berfungsi untuk merendam sel-sel aki.
Volume air aki tersebut harus tetap dijaga diatas batas minimal, untuk
tetap dapat merendam sel-sel yang ada di dalam wadah tersebut, bila
volume air kurang dari batas minimal maka sel penyimpanan arus akan
ter-oksidasi dan berkarat. Cukup menggunakan air biasa atau air
destilasi untuk menambah volume air. Ingat, tambahlah dengan air biasa
atau destilasi bukan air zuur.
Aki Kering
Aki kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang sudah
lama dikenal konsumen. Perbedaan fisik yang langsung terlihat adalah
pada warna wadah yang gelap / tidak transparan dan tidak adanya
lubang-lubang untuk mengisi air aki. Cairan berbentuk gel digunakan
sebagai pengganti cairan elektrolit. Gel ini sangat minim tingkat
penguapannya dan pada saat menguap pun, uap tersebut tidak dibuang
keluar wadah,tetapi masuk lagi ke dalam wadah (Maintenance Free).
Tentukan Pilihan
Sekarang tinggal Anda yang menentukan, menggunakan aki kering atau
basah. Pada aki basah Anda harus meluangkan waktu untuk mengecek tinggi
volume air setiap paling lama 1 bulan sekali. Bila kurang dari batas
minimal, tambahkan air biasa atau air destilasi. Harga yang lebih murah
menjadikan aki basah masih diminati oleh masyarakat. Dan karena negara
kita ini beriklim tropis serta kondisi jalanan di Indonesia banyak yang
kurang bagus, aki basah boleh menjadi pilihan karena lebih kuat (tahan
panas) dan tahan guncangan.
Bagi Anda yang mengedepankan kepraktisan serta kenyamanan
(Maintenance Free) maka Anda patut menggunakan aki kering. Harga yang
lebih mahal dari aki basah tidak menyurutkan konsumen untuk membeli aki
jenis ini. Namun diluar nilai kepraktisannya, aki kering kurang cocok
dengan iklim tropis dan tingkat kelembaban Indonesia.