Panduan Membeli Head Unit Android untuk Mobil



Sekarang ini pilihan head unit android aftermarket yang ditawarkan beragam, hal ini sebuah keuntungan buat konsumen. Pemilihannya pun harus selektif, agar headunit yang di dapatkan sesuai dengan yang di inginkan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
   


Sesuaikan dengan Anggaran

Ada baiknya menyesuaikan dengan anggaran yang dipunyai ketika ingin memiliki head unit android. Karena ragamnya harga yang beredar dipasaran memberi keuntungan kepada calon konsumen.

Tentunya dengan harga head unit yang murah bukan berarti, tidak bagus. Parameter Anda pun bisa berpacu pada spesifikasi dari headunit tersebut.

Menyesuaikan dengan Kebutuhan

Sungguah sia-sia ketika kita membeli headunit dengan banyak fitur, tetapi fitur tersebut tidak digunakan. Sebaiknya pikirkan terlebih dahulu fitur apa saja yang di butuhkan di dalam head unit Android.

Tentunya dengan membeli head unit sesuai dengan kebutuhan, Anda pun bisa menekan budget dan bisa mengalokasikan uangnya untuk upgrade  pada bagian audio lainnya.

User friendly

Head unit ini juga harus user friendly dengan penggunanya. Pilihlah head unit yang memberikan tampilan menunya mudah dimengerti, sehingga ketika mengoprasikannya tidak memecah konsentrasi saat berkendara.

Selain itu terdapat fitur mirrorlink pada beberapa head unit android. Fitur ini memindahkan tampilan gadget di head unit android tersebut. Dengan begitu ketika di dalam kendaraan, dapat mengontrol gadget melalui headunit.

Mengenal ”Aquaplaning” dan Cara Antisipasinya


Sudah selayaknya pengendara lebih berhati-hati saat mengemudi di permukaan jalan yang diguyur hujan, karena pandangan sekitar yang buruk, jalanan licin, genangan air, serta rintangan yang tak terduga seperti pohon tumbang.

Dalam kondisi ini, pengendara memerlukan penyesuaian cara mengemudi dan kewaspadaan ekstra. Terutama saat memeriksa kondisi mobil agar tetap prima. 

Apa sih yang dimaksud aquaplaning? Ini adalah kondisi dimana air di depan ban berkumpul dan tidak dapat dialirkan maupun diteruskan meski roda berputar. Akibatnya, ban kehilangan traksi atau cengekraman. 

Berikut cara mengantisipasinya:

1. Perlambat kendaraan saat melintasi genangan air untuk mengecilkan risiko terjadinya selip dan menambah jarak aman dengan kendaraan di depan. Kecepatan yang lebih rendah juga mengurangi kemungkinan terjadinya aquaplaning. Akibatnya, ada lapisan lain (air) antara ban dan permukaan jalan, akibatnya ban mulai "mengambang" dan kendaraan berpotensi tergelincir karena tidak ada daya cengkram.

2. Pengendara dapat menyadari ketika mengalami aquaplaning saat kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi.

3. Gejala lain adalah pengendara melihat putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan. Hal ini biasanya disertai dengan perasaan kendaraan "berkedut" (ketika ban sejenak kehilangan cengkraman, sebelum mendapatkan kembali kendalinya). Ini adalah tanda bahwa ban Anda mulai mengalami aquaplane.

4. Ketika aquaplaning terjadi, pengemudi harus mengurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi secara bertahap. Tunggu kendaraan hingga melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali cengkeraman.

5. Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi.

6. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya.

Film Pembelajaran Sistem Rem, klik disini.